Kamis, 28 Maret 2013

Putih Abu-Abu



Satu kisah telah hadir menggantikan kenangan akan suatu kerinduan.
Suatu Kekosongan telah terisikan  oleh kerinduan akan suatu jawaban.
Waktu yang hadir,
waktu yang pergi ,
dan waktu yang akan kembali lagi.
Seakan menjadikan hidup ini laksana mentari.
Hadir saat pagi menjelang,
ada saat siang memancang,
indah dikala senja,
Dan tenggelam saat malam memanggil.
Setetes embun dirona wajahmu menampilkan indah sinar sang rembulan.
Kicauan burung menyanyikan suara ketenangan,
Untaian kata yang terikat masa,
Menanti hening dikala senja dan menanti peristirahatan beranjak tua.
Waktu adalah teman,
Waktu adalah  musuh,
Ia juga adalah jawaban,
 Ia juga adalah pertanyaan,
Kini waktu telah menjawab semua,
Takkan ada waktu yang berarti tanpa seorang teman,
Takkan ada nilai yang berkesan tanpa ada kehadiran seorang teman,
Takkan ada kebersamaan tanpa seorang  teman,
Kebersamaaan yang takkan pernah berkarat,
Biarpun jarak memisahkan kita,
Biarpun  kehidupan kita sudah sendiri-sendiri,
Biarpun cerita kita  sudah beda tema,
Biarpun  lakon drama kita sudah beda naskah,
Biarpun  kehidupan membawa kita pergi ke takdir yang berbeda-beda.
Detik …
menit …
 jam…
 hari …
 minggu…
 bulan…
 tahun…
 lewat penuh arti,
Entah apa makna waktu bagi perjalanan ini,
Lihatlah , meski semburat putih telah ikut mengusik wajah,
Antara kesetiaan,
Kewajiban dan kodrat ilahi,
Persatukan semua dalam erat genggaman,
Dan bawalah berlari antarkan asa penuh arti yang telah terukir dihati,
Disetiap gores tinta menuju warna pelangi senja hari,
Senyum polos itu akan selalu mewarnai,
Akan tetap erat oleh genggaman dan warna hidup ini,
Kini…
Lusa…
Atau nanti,
 Takkan semua itu berlalu begitu saja tanpa hadirnya teman…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar