Satu kisah telah hadir
menggantikan kenangan akan suatu kerinduan.
Suatu Kekosongan telah
terisikan oleh kerinduan akan suatu
jawaban.
Waktu yang hadir,
waktu yang pergi ,
dan waktu yang akan
kembali lagi.
Seakan menjadikan hidup ini laksana mentari.
Hadir saat pagi
menjelang,
ada saat siang
memancang,
indah dikala senja,
Dan tenggelam saat
malam memanggil.
Setetes embun dirona
wajahmu menampilkan indah sinar sang rembulan.
Kicauan burung
menyanyikan suara ketenangan,
Untaian kata yang
terikat masa,
Menanti hening dikala
senja dan menanti peristirahatan beranjak tua.
Waktu adalah teman,
Waktu adalah musuh,
Ia juga adalah jawaban,
Ia juga adalah pertanyaan,
Kini waktu telah
menjawab semua,
Takkan ada waktu yang
berarti tanpa seorang teman,
Takkan ada nilai yang
berkesan tanpa ada kehadiran seorang teman,
Takkan ada kebersamaan
tanpa seorang teman,
Kebersamaaan yang
takkan pernah berkarat,
Biarpun jarak
memisahkan kita,
Biarpun kehidupan kita sudah sendiri-sendiri,
Biarpun cerita kita sudah beda tema,
Biarpun lakon drama kita sudah beda naskah,
Biarpun kehidupan membawa kita pergi ke takdir yang
berbeda-beda.
Detik …
menit …
jam…
hari …
minggu…
bulan…
tahun…
lewat penuh arti,
Entah apa makna waktu
bagi perjalanan ini,
Lihatlah , meski
semburat putih telah ikut mengusik wajah,
Antara kesetiaan,
Kewajiban dan kodrat
ilahi,
Persatukan semua dalam
erat genggaman,
Dan bawalah berlari
antarkan asa penuh arti yang telah terukir dihati,
Disetiap gores tinta
menuju warna pelangi senja hari,
Senyum polos itu akan
selalu mewarnai,
Akan tetap erat oleh
genggaman dan warna hidup ini,
Kini…
Lusa…
Atau nanti,
Takkan semua itu berlalu begitu saja tanpa
hadirnya teman…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar